jump to navigation

Ahlan Wasahlan Juni 19, 2007

Posted by arkhan in lain-lain.
1 comment so far

nyengir

Ini adalah blog dari M R Arkanuddin, bagi sapa aj yang membaca tulisan ini , silahkan membuka page about-CV n activity supaya lebih kenal dengan saya,kan ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”),jangan lupa mengisi comment ya buat masukkan dan perbaikan ke dapan,makasih

Keajaiban Manusia Juni 19, 2007

Posted by arkhan in subhanallah.
3 comments

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . (Q.S. At Tiin : 4)

Bagaimana kita memaknai ayat diatas? Kondisi fisik saya cacat, dan dari segi penampilan pun saya jauh dari kesempurnaan, apakah ini bentuk ”yang sebaik-baiknya”?

Saudaraku yang dirahmati Allah, dari beberapa sumber yang valid, berdasarkan hasil penelitian para ilmuan, ditemukan hitungan yang terstruktur pada DNA sebagai penyusun tubuh manusia yang sangat rumit dan mencengangkan sebagai berikut :

Terdayat 3 miliar kode kimia dalam DNA yang harus dipecahkan oleh ilmuwan: setiap sel manusia merupakan sebuah ensiklopedia yang memuat informasi sejuta halaman. Setiap individu manusia akan berbeda informasinya terdiri dari sekitar 100 triliun sel, artinya terdayat 100 triliun perpustakaan yang sama. Sebuah gambaran yang sulit dipercaya: 100 triliun x 1000 buku ilmu pengetahuan. Isinya Iebih banyak dari butir pasir di dunia. Sistem hitungan ini sangat kompleks. Semua makhluk hidup diplanet ini telah diciptakan menurut Paparan kode yang ditulis dalam bahasa yang sama.

Atau secara detail diuraikan sebagai berikut :

Otak Manusia tersusun atas

·         200 Milyar sel otak

·         Mampu menampung 100 Milyar bite informasi (bandingkan dengan hardisk komputer kita)

·         Kecepatan berpikir hingga 300 mil/jam

·         Konfigurasi 100 trilyun hubungan yang mungkin

·         Kapasitas 4.000 pikiran dalam 24 jam

Tubuh Manusia terdiri atas :

·         100 Trilyun sel

·         1 sel = 23 kromosom

·         1 kromosom = 3 milyar DNA

·         1 DNA = 4 alfabet A T G C (Adenin, Timin, Guanin, Citosin)

Jika semua alfabet disusun, panjangnya lebih dari 90 Milyar Km. Atau 600 kali jarak Bumi – Matahari

SUBHANALLAH…

Coba perhatikan dalam sehari, seringkali kita mendengarkan keluh kesah disekitar kita, banyak diantara atau bahkan kita sendiri yang masih saja pesimis dengan apa yang dimilikinya, mereka menganggap badan yang pendek, hidung pesek, rambut kriting, mata minus, kulit hitam, kaki pincang, tangan buntung adalah sebuah kekurangan yang terus menerus diratapi. Tidak sedikit orang yang menempuh berbagai cara untuk kelihatan ”lebih” didepan orang lain, melalui medis seperti bedah plastik, sampai mendatangi paranormal buat pasang susuk dsb.

Sebaliknya, sangat sedikit diantara kita yang bersyukur kemudian sibuk memikirkan bagaimana memanfaatkan anugerah yang diberikan. Ibarat sebuah mobil, setiap kita diberikan ”mesin” yang sama baiknya dengan orang lain, tinggal bagaimana memanfaatkannya dengan maksimal. Kalaupun ada perbedaan dari bentuk tubuh atau wajah satu sama lain, bukankah itu sebuah anugerah? Coba perhatikan bagaimana anda mengenali si kembar yang cantik ini. Itu baru 2 orang yang sama lho, bagaimana kalau semua orang didunia ini wajahnya sama? Tentu kita akan sangat sulit berinteraksi satu sama lain.

Sekali lagi, kekurangan yang kita miliki bukan halangan untuk mencapai kesuksesan dihadapan Allah, karena ”potensi” yang diberikan sama baiknya satu dengan yang lain, tinggal siapa yang bisa memaksimalkan potensi masing-masing dan menjadikannya bermanfaat bagi sesama.

Tidak sedikit kenyataan disekitar kita, orang yang cacat tubuhnya bisa meraih gelar professor ataupun menjadi pengusaha sukses dengan ribuan karyawan, tercatat kitapun pernah memiliki seorang presiden yang cacat secara medis, atau bahkan seorang Aa Gym yang luar biasa itu ternyata berguru pada adiknya yang lumpuh. Hal ini karena mereka tidak pernah meratapi cacat fisik yang mereka alami, melainkan setiap saat mereka senantiasa berusaha mensyukuri dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki untuk hal-hal yang berguna.

Kembali menegaskan makna surat At Tiin diatas, bahwa ”bentuk” yang dimaksud adalah potensi yang luar biasa yang telah dianugerahkan Allah kepada seluruh manusia, dan bukannya ”bentuk” secara fisik.

Semoga kita senantiasa tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang selalu sibuk mencari penilaian orang lain terhadap dirinya, dan bukannya risau terhadap penilaian Allah kepadanya. Amin…

Line Follower Robot Juni 15, 2007

Posted by arkhan in Elektronika.
38 comments

lfr

Line follower robot merupakan robot yang dibuat untuk mengikuti garis hitam. Robot ini menggunakan dua buah motor dc dan mempunyai empat buah sensor infra merah untuk mendeteksi pita hitam. Ketika sensor mendeteksi pita hitam, output dari komparator menjadi low logic sedangkan yang lainnya menjadi high logic. Mikrokontroler AT89C51 dan L293D digunakan untuk mengendalikan arah dan gerakan dari motor. Robot mengubah haluannya dengan cara menghidupkan dan mematikan motornya secara bergantian sampai robot kemabali di garis hitam.

Dalam pembuatan robot ini ditemui masalah pada blok sensor dan Hbridge driver motor. Pada blok sensor, kesalahan terdapat pada pemasangan photodioda, sedangkan pada blok H-bridge driver motor kesalahan terdapat pada motor dc. Pada blok H-bridge ini perlu dilakukan penggantian motor berulang kali untuk mencari motor yang sesuai dengan L293D.

Line follower robot dapat mengikuti garis dengan baik pada sudut tumpul. Pada garis dengan sudut lancip robot tidak dapat mengikuti, kecuali sudut 90 derajat. Robot terkadang dapat mengikuti garis, tergantung dari posisi robot pada saat mendeteksi tikungan.

untuk lebih jelasnya bisa dilihat disini

Cahaya tak Memiliki Usia Juni 14, 2007

Posted by arkhan in fisika asyik.
add a comment


Ada satu benda di dunia ini, yang sudah ada semenjak alam semesta lahir, tapi tidak pernah merayakan hari kelahriannya alias tak berumur. Itulah foton, atau partikel cahaya. Tapi, bagaimana mungkin? Mari kita telaah dengan teori relativitas khusus Einstein.

Begitu mendengar teori relativitas khusus, ingatan kita spontan menuju konstanta kecepatan cahaya, kecepatan tercepat yang ada di jagad raya ini. Relativitas khusus mengatakan, ruang dan waktu, oleh Newtonian dianggap terpisah dan bernilai absolut, menyesuaikan diri mereka demi menjaga konstanitas kecepatan cahaya yang bernilai 3×108 meter/detik tersebut. Dengan kata lain, dimensi waktu akan melambat atau mencepat, dan dimensi ruang akan memanjang atau memendek, sehingga kecepatan foton selalu bernilai sama.

Konsep ini disimpulkan dengan satu kalimat, �Benda bergerak akan merasakan waktu melambat dan ruang memendek.�

Konsep ini tidaklah sederhana, saat Einstein mempostulatkannya pada tahun 1905. Diperlukan puluhan tahun bagi para fisikawan untuk benar-benar bisa mengerti teori tersebut.

Sekarang mari kita ulangi percobaan fantasi yang pernah Einstein lakukan untuk memahami bagaimana waktu melambat dan ruang memendek.

Bagaimana waktu melambat?

Bayangkan kita memiliki dua buah jam-foton seperti pada Gambar 1. Kerja jam-foton tersebut adalah sebagai berikut: sebuah foton terperangkap dalam dua buah cermin (yang merefleksikan 100

Ikhlas Bersama Ruang dan Waktu Juni 14, 2007

Posted by arkhan in fisika asyik.
1 comment so far

Teori relativitas telah menyatukan ruang dan waktu dalam dunia empat dimensi, dunia ruangwaktu (ditulis bersambung sebagai satu kata). Dan secara matematis dirumuskan kuadrat selang ruangwaktu = kuadrat selang waktu – kuadrat jarak ruang. Tanda minus berbeda dengan anggapan awam untuk ruang dan waktu (menggunakan “dan”, ruang dan waktu sebagai hal yang terpisah) yang terbiasa dengan rumus phytagoras: kuadrat jarak = kuadrat selang sumbu x + kuadrat selang sumbu y. Dalam dunia ruangwaktu, jarak bintang ke mata kita adalah “nol”. Karena, misalnya, jarak bintang (jarak ruang) 4 tahun cahaya. Cahaya bintang tersebut mencapai mata kita dalam waktu 4 tahun juga (selang waktu). Jadi, selang/jarak ruangwaktu bintang tersebut adalah 0.

 

Dalam dunia ruang dan waktu (mengikuti hukum Newton, non-relativistik) senantiasa kita berjalan ke masadepan secara perlahan dengan kecepatan satu hari tiap harinya. Tetapi kita juga bisa berjalan ke masa depan dengan lebih cepat lagi ke tempat yang sangat jauh, misalkan dengan pesawat antariksa berkecepatan mendekati cahaya. Inilah perjalanan relativistik, mengikuti hukum relativitas. Dalam perjalanan relativistik, waktu berjalan relatif lebih lambat daripada waktu dalam keadaan berdiam tidak ikut dalam perjalanan. Hal ini sudah terbukti pada partikel berenergi tinggi. Waktu luruh (berubah menjadi partikel lainnya) partikel Muon sebenarnya dalam keadaan diam hanya sepersejuta detik. Namun dalam perjalanan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, waktu luruhnya teramati oleh detektor yang diam bisa mencapai 50 kali lipat.

 

Apa makna batiniah dari semua fakta fisik ini? Kita tidak bisa mundur ke masa lalu. Kita senantiasa maju menuju masa depan. Semakin cepat kita maju, semakin jauh jarak tempuh kita menuju masa depan. Kita tetap merasa muda pada saat orang malas merasa tua. Kita senantiasa berubah, berevolusi dengan kerangka waktu yang jauh lebih pendek dari evolusi alam. Tentunya, evolusi yang kita harapkan adalah evolusi menuju perbaikan kualitas dan kuantitas. Kualitas iman yang makin mantap, kualitas pribadi yang makin mapan, kualitas hidup yang makin sejahtera, dan kualitas keluarga yang makin bahagia. Kuantitas ilmu yang makin bertambah, kuantitas amal yang makin meningkat, kuantitas rizki yang makin bermanfaat, dan kuantitas pengikut yang mendoakannya. Ruang amal kita semestinya berekspansi, meluas, dan makin variatif. Persahabatan dan jaringan kerja selayaknya terus bertambah. Ruang gerak kreatif-inovatif seharusnya makin terbuka.

 

Lalu apakah fisik jasmaniah dan batiniah kita dibiarkan berevolusi mengikuti alur perkembangan ruang dan waktu kita tanpa tuntunan? Semestinya tidak dibiarkan lepas tanpa kendali. Penyesatan dan pencemaran qalbu bisa mengubah sebagalanya keluar dari jalan yang diridhai-Nya. Taqarrub, pendekatan diri kepada-Nya adalah penuntunnya. Kebersihan jiwa yang ikhlas semestinya yang melandasi perjalanan ruang dan waktu kita. Ikhlas bermakna bersih dari segala pamrih selain dari mengharap ridha-Nya.

Keagungan Dan Kebesaran Islam Juni 14, 2007

Posted by arkhan in Kebesaran Islam.
add a comment

Rasulullah SAW diutus oleh Allah ke dunia ini yang padanya diberikan agama Islam dialah yang dikatakan sebagai pembawa rahmat kepada alam. Agama Islam yang diberikan kepada Rasulullah SAW oleh Allah adalah untuk memimpin manusia ini, firman Allah yang maksudnya :

Tidak Aku utuskan engkau (ya Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat kepada Alam

 

Walaupun kita dapati ayat ini menunjukkan bahwa rahmat yang dibawa oleh Rasulullah itu adalah umum kepada semua manusia tetapi sebenarnya adalah dikhususkan oleh Allah kepada orang mukmin semata-mata. Orang yang diluar mukmin tidak akan mendapat rahmat bahkan mereka lebih merasa tidak senang hati dengan Islam dan kedatangan Al Qur’an yang disampaikan oleh Allah kepada Rasulullah SAW. Manakala kedatangan Rasulullah yang padanya disampaikan agama Islam dan dengan agama ini Rasulullah menyampaikannya kepada umat serta memimpin umat hingga umat ini menerima Allah dan menerima Rasulullah, disinilah letaknya rahasia keagungan Islam dan kebesaran Islam.

 

Apakah yang dikatakan dengan keagungan Islam atau kebesaran Islam itu ? Sebelum kita memperkatakan mengenainya, disini saya akan paparkan beberapa pendapat yang telah kita dengar dan yang pernah disampaikan kepada umat Islam tentang apakah yang dikatakan dengan keagungan Islam itu, dan salah satu dai pada pendapat-pendapat itu mengatakan bahwa setelah umat ini menerima agama Islam, mereka telah didorong untuk mencari ilmu pengetahuan dan didorong untuk berfikir hingga akhirnya lahirlah ahli-ahli filosof dan ahli-ahli fikir dikalangan masyarakat Islam seperti Imam Ghazali Rahimahumullahu Taala, Ibnu Rusyd, Al Farabi, Ibnu Sina, dan beribu-ribu lagi tokoh Islam yang lain. Mereka-mereka ini telah menjadi ahli-ahli filosof dan ahli-ahli fikir dibidang masing-masing disebabkan agama Islam itu mendorong mereka mencari dan menyelidiki ilmu pengetahuan. Karena yang demikianlah maka ada setengah-setengah umat Islam memberikannya sebagai sebab-sebab keagungan Islam itu, mereka ini mengatakan bahwa kebesaran Islam itu adalah karena ia telah melahirkan ahli-ahli fikir yang terkenal di kalangan penganut-penganutnya karena agama Islam itu mendorong umatnya mencari ilmu dan menyelidik.

 

Kalaulah hanya mendorong manusia ini untuk mencari ilmu pengetahuan serta menyelidik ilmu-ilmu di berbagai bidang hingga menjadikan mereka ahli-ahli fikir dan ahli-ahli filosof yang terkenal, kita rasa dengan tidak perlu didatangkan Rasulullah SAW dan juga Islam serta dengan tidak didatangkannya Al Qur’an dan Sunnah pun manusia juga bisa pandai dan manusia juga bisa mengkaji ilmu pengetahuan di berbagai bidang hingga manusia bisa menjadi ahli-ahli filosof. Ini telah dibuktikan oleh sejarah manusia. Umpamanya di kalangan bangsa Yunani telah muncul banyak ahli-ahli filosof serta ahli-ahli fikir yang besar dan kecil seperti Aristoteles, Plato, Socrates, dan lain-lain. Yang mana mereka ini adalah memiliki ilmu pengetahuan di bidang masing-masing hingga mereka disanjung oleh manusia di masa itu bahkan masih disanjung lagi pada hari ini. Dan sebagaimana yang kita ketahui, mereka ini telah lahir ribuan tahun sebelum kedatangan Rasulullah SAW, Al Qur’an dan Islam artinya mereka telah menjadi ahli fikir dan ahli filosof tanpa kedatangan Rasulullah, Al Qur’an dan Islam.

 

Jadi kita dapati disini bahwa kalau sekiranya Allah tidak datangkan Rasulullah dan Al Qur’an pun manusia bisa menjadi ahli fikir yang terkenal, ini adalah karena ingin mencari ilmu pengetahuan, ingin menyelidik dan ingin pandai, dan ingin berilmu pengetahuan itu adalah fitrah semula jadi manusia, bukan didorong oleh Islam dan Al Qur’an. Karena yang demikian bukanlah yang dikatakan keagungan Islam itu karena ia mendorong manusia menjadi pandai atau menjadi ahli-ahli fikir.

sumber :  muslim.or.id

Kondisi Medan Sebenarnya Juni 14, 2007

Posted by arkhan in motivasi diri.
add a comment

Saudaraku, di manakah posisi kita… Apakah kita termasuk orang yang selalu berada di barisan orang-orang yang beramal shalih dengan ikhlas dan sesuai petunjuk Nabi-Nya dalam setiap perjalanan waktu yang kita lalui???!!! Tanyakan kepada dirimu sendiri… Lihatlah waktumu yang berlalu dengan terbuang percuma. Di atas tempat tidurmu, di atas tempat dudukmu, di atas kendaraanmu, di depan komputermu, di dalam bilik warnet, di dalam kamarmu, di antara teman-teman sepergaulanmu, di antara orang-orang asing yang tidak mengenalimu. Wahai, saudaraku… detik demi detik berlalu sementara iblis dan bala tentaranya mengintaimu dari tempat yang tak tampak olehmu. Mereka lancarkan tipu daya, propaganda, bisikan dan ancaman untuk bisa menyeretmu ke jurang kehancuran dunia dan akhirat. Mereka ingin agar engkau condong dan larut dalam godaan syahwat. Mereka ingin agar engkau tenggelam dalam kerancuan pemikiran dan aqidah yang sesat. Mereka ingin agar engkau menjauh dari ilmu dan para ulama. Mereka ingin agar engkau malas menuntut ilmu agama. Mereka ingin agar engkau jauh dari kawan-kawan yang shalih. Mereka ingin agar engkau mengisi waktumu dengan maksiat dan kesia-siaan. Di atas tempat tidur engkau bermaksiat. Di atas kursi engkau bermaksiat. Di depan komputer engkau bermaksiat. Di dalam kendaraanmu kau pun bermaksiat. Dengan mata, engkau melihat perkara-perkara yang haram untuk dilihat. Dengan telinga, engkau nikmati suara-suara yang haram untuk didengar. Dengan lisanmu, engkau berkata-kata dengan pembicaraan yang haram dan mengundang dosa. Dengan kakimu engkau melangkah menuju arena maksiat. Dengan tanganmu engkau pun menyentuh sesuatu yang haram untuk kau jamah.

 

Saudaraku, iblis dan bala tentaranya sama sekali tidak akan menaruh belas kasihan kepadamu. Hari demi hari mereka jalani dengan rencana-rencana baru. Waktu demi waktu korban berjatuhan. Hati demi hati manusia mereka jajah dan cabik-cabik. Peperangan belum usai, saudaraku…!!! Kapankah kita sadar dengan tipu daya dan makar setan kepada kita. Di tengah waktu sibuk kita, setan pun datang menggoda kita. Di waktu senggang kita, setan pun datang untuk merayu kita. Dia datang dari depanmu. Dia datang dari sebelah kananmu. Dia datang dari sebelah kirimu. Dan dia datang dari belakangmu. Gempuran bertubi-tubi telah mereka lancarkan kepadamu. Sementara engkau lalai dan tidak menyadari sekian banyak ‘rudal’ dan ‘peluru’ telah membumihanguskan daerah kekuasaanmu. Musuh bercokol di balik benteng pertahananmu. Sementara pandanganmu kabur oleh kabut dosa dan angan-angan semu. Sementara musuhmu terus merangsek, maju dan memperisapkan taktik dan strategi baru. Saudaraku, siapakah panglima kita? Manakah peta pertempuran kita? Apakah yang bisa kita gunakan untuk membalas serangan mereka? Siapakah teman seperjuangan kita? Siapakah penunjuk arah yang akan membantu kita menempuh rute-rute kemenangan kita? Siapakah antek-antek musuh kita supaya kita tidak tertipu oleh penampilan mereka? Persiapkanlah, persiapkanlah senjatamu, siapkanlah bekalmu, atur strategimu, kumpulkanlah bala tentaramu, mari kita hadapi musuh-musuh itu dengan semangat jihad berapi-api, jihad menundukkan hawa nafsu, jihad melawan syaitan, jihad menundukkan kepentingan dunia, jihad dengan hujjah wal bayan, jihad dengan sabar dan keyakinan.

sumber : muslim.or.id

Manfaatkan Waktu Sebaik-Baiknya Juni 14, 2007

Posted by arkhan in motivasi diri.
add a comment

Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata, “Salah satu bukti kebijaksanaan takdir dan hikmah ilahiah yaitu barang siapa yang meninggalkan apa yang bermanfaat baginya, padahal memungkinkan baginya untuk memetik manfaat itu lantas dia tidak mau memetiknya, maka dia akan menerima cobaan berupa disibukkan dengan hal-hal yang mendatangkan madharat terhadap dirinya. Barang siapa meninggalkan ibadah kepada Ar Rahman, niscaya dia akan disibukkan dengan ibadah kepada berhala-berhala. Barang siapa meninggalkan cinta, harap dan takut kepada Allah maka niscaya dia akan disibukkan dalam kecintaan kepada selain Allah, berharap dan takut karenanya. Barang siapa tidak menginfakkan hartanya dalam ketaatan kepada Allah niscaya dia akan menginfakkannya dalam menaati syaitan. Barang siapa meninggalkan merendahkan diri dan tunduk kepada Rabb-nya niscaya dia akan dicoba dengan merendahkan diri dan tunduk kepada hamba. Barang siapa meninggalkan kebenaran niscaya dia akan dicoba dengan kebatilan.” (Tafsir surat Al Baqarah ayat 101-103, Taisir al-Karim ar-Rahman hal. 60-61).

Maka bergegaslah wahai saudaraku kerahkan kesungguhanmu, singkirkan debu-debu kebiasaan banyak tidur dan tinggalkan bermalas-malasan, raihlah apa yang sudah luput darimu dengan menuntut ilmu dan beramal, bebaskanlah dirimu dari kelemahan akibat berbuat jahat dengan bertaubat, menyesali dosa dan beristighfar dengan tekad yang tulus demi melepaskan diri dari rintangan-rintangan ini, satu demi satu. Sampai tidak tersisa lagi di hadapan syaitan kecuali rintangan teror dan intimidasi musuh-musuhnya kepadamu, dan rintangan yang satu ini tidak akan pernah ada orang yang bisa selamat darinya kecuali dengan kesabaran dan keyakinan dan dengan senantiasa memohon pertolongan kepada Allah ‘azza wa jalla serta berjuang melawan musuhnya, dan apabila hal itu bisa kau raih maka niscaya engkau akan mendapat anugerah martabat yang mulia dan derajat yang tinggi di surga Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa tinggal di dalam taman-taman surga dan sungai-sungai di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang berkuasa.” (QS. Al Qamar: 54-55). (dinukil dari ‘Isyruuna ‘uqbatan fii thariiqil muslim).